"Aku mencintai kalian secara sederhana. Seperti apa yang tidak sempat di ucapkan kayu, pada api yang telah membakarnya"

Pesan papi di pagi hari


Anak-anakku…
Pagi ini papi melangkah
Mungkin langkah papi tidak selalu sama
Bisa lebih cepat, bisa lebih lambat
Bisa melenggang tetapi bisa saja tertatih
Anak-anakku…
Dunia sudah pasti mengetahui
Tapi, kalian, anak-anakku terkasih
Belum tentu kenal siapa dunia
Bisa saja baik,bisa juga buruk
Atau, bahkan sedang berpura-pura
Kita bagian dari dunia
Tapi, dunia tidak selalu untuk kita
Pesonanya membius jutaan pasang mata
Lihatlah ia dengan mata hati kalian
Maka, sebaiknya dunia akan di awali
Anak-anakku…
Papi tidak akan abadi dan kalian pun jua
Saat itu terlintas dalam benak
Berarti, dunia pun tidak
Walau begitu, hargailah saat kita dan dunia menjadi kisah
Pagi ini papi berpesan
Pesan sederhana untuk semua anak-anakku
Dunia hanya bisa disentuh, tak bisa di genggam
Apalagi mencengkram dengan paksa
Karena, itu hanya buat kalian terluka
Anak-anakku…
Sampaikan salam papi untuk dunia
Kelak, tempat papi bukan bersama kalian
Kita semua akan menuju keabadian
Tidak akan ada lagi pagi yang sama
Tapi, ingatlah pesan papi
Untuk semua , untuk kalian terkasih

Incompleted

Saya selalu berujar dalam hati,* in good times in bad times*, Saya akan berbuat yang terbaik dan tidak ingin mengecewakan orang yang saya kasihi. Motivasi saya banyak, tapi The Greatest One is for The Sake of Family.


So far, memang hasilnya tidak selalu tampak sedikit lebih baik atau bahkan lebih buruk. Tapi, saya yakin, kesabaran dan ketekunan adalah kunci. It wasn't always about money, wealth and material. Dan sebagai permulaan baru, saya di tahun 2011 ini akan menandakan beberapa titik yang harus saya capai. Demi kemajuan berikutnya.


Saya harus fokus untuk masa depan anak anak, dan untuk itu saya tegaskan saya harus menabung! 
Saya harus bisa menetapkan keputusan dengan tepat dan menjalani semua konsekwensinya dengan berani. 
Saya harus bisa meredam emosi yang harus di latih mengingat saya ini nekat dan cenderung membabi buta. 
Saya harus bisa untuk menahan diri untuk tidak terseret arus "hedonis" dan "jahiliyah" yang sedang melanda. 
Saya WAJIB untuk mengabdikan diri sebagai hamba Tuhan, menjalankan PerintahNya dan menjauhi segala larangan Nya. 

Dan, tidak akan segampang yang saya bicarakan. Tapi, dengan niat dan Bismilah saya yakin Insya Allah, semua akan bisa saya capai.Dan, terlebih, saya tidak ingin menyia nyiakan hidup yang Allah berikan pada saya dengan mengecewakan keluarga dan sahabat saya. Amien.

Mencoba Mengerti

Saya ini bingung bukan kepalang...Pada banyak Dilemma. Tapi, itu semua nggak saya tunjukin kok. Semua dalam hati saja. Memang sudah tipikal saya, untuk selalu kepala dingin dan tenang menghadapi apa saja. Walau, hati ini panas dan darah mendidih, entahlah, saya selalu bisa mengalirkan hawa dingin untuk menetralkan itu semua. Saya juga lucu, kok ternyata, saya ini bisa bertingkah seperti memiliki Alter Ego, agak agak psikopat mungkin. Tapi, se sadis2nya saya, yang terpicu oleh ledakan impulsif dari akumulasi konflik yang itu itu saja, saya masih menyimpan harapan untuk perdamaian.