"Aku mencintai kalian secara sederhana. Seperti apa yang tidak sempat di ucapkan kayu, pada api yang telah membakarnya"

Angel No.3

Wah, kalo bicara ini mungkin rada panjang. Siapakah ini? Hehe. dia ini adalah anak bontot gua. Yang sungguh amat menyita perhatian gua. Tapi, dia juga kesayangan gua, karena banyak alasan kenapa gua harus "extra" sama dia. Sebenarnya, banyak cerita sedih yang cukup tragis. Tapi, gua skip ajalah. Karena my mood lagi bagus dan gua mau ngajarin anak 2 untuk bisa tegar dan survive di era yang makin gak jelas ini. Yasud, perkenalan dengan Gayatri Olivia Dien segera di mulai.

Setelah kehadiran Intan dan Ata, yang dua duanya cewe, juga puput, semua cewe cewe...tentunya gua pingin banget punya jagoan kecil yang bisa nerusin perusahaan gue *amin ya Allah*,Tapi gua gak ngoyo, karna itu semua terserah yang ngasih aja. Gua akan terima. Anak kan Titipan Tuhan. Gua masih bisa menempatkan keinginan pada batas yang wajar. Lagian, dari dulu gua masih nyimpen nama "cowo" untuk di sandangkan dengan para permaisurinya. 

Waktu di USG, masih pake yg standar, katanya anaknya cowo, gua udah seneng sampe koprol bekasi-priuk, tapi kenyataan emang pahit...Teramat pahit bahkan.

30 Oktober 2009, malem jam 9
Mami udah ngerasa sakit perut. Trus, kami ke RS yang udah di rujuk sama Jamsostek. Kebetulan, di tempat kerja gua ada fasilitas Jamsostek. Kami ke sana, tapi, ternyata lagi lagi karena alasan bekas cesar terpaksa kami di "tolak" secara halus.
"Maaf pak, sebenarnya kita mau aja nanganin, tapi, menurut etika, Kami bidan harus konsultasi dulu dengan dokter. Dan, Jamsostek itu emang bisa tapi hanya mengcover sebagian saja dari biaya, gimana?"
Gua mikir, ya mau gimana lagi. Tapi, tiba tiba salah satu bidan kasih usul supaya ke RS lain yang punya fasilitas FREE dengan klausul dan terms sesuai managementnya. 
Denger kata gratis ya gua langsung dah semangat 45. Alhasil kita pun cabut ke RS yang di maksud...
Dan, setelah cukup lama bertanya sana sini, akhirnya gua pun memilih.
Sementara, mami masih terus menerus mengeluh kesakitan, suster observasi ngecek dan masih Pembukaan 5...masih belum ada kemajuan. Rasa sakit mami yang terus menerus bikin Gua gak tenang. Gua bener bener stres karena di antara sekian kelahiran , kayaknya yang terakhir ini aja yang berlangsung Alot. Gua terus mendesak suster agar Dokter bisa segera menangani. But, You Know What...
Ternyata.....
31 Oktober 2010, jam 11 siang
Ternyata pihak rumah sakit rupa-rupanya pingin "operasi kolektif dan gak mau rugi". Jadi, semua pasien yang mau Cesar nunggu sampe lama banget...Ibarat di lapangan kaya Angkot yang Ngetem. Gua geram. Kenapa gak ngomong aja kalo gitu. Kan bisa balik ke Rumah dulu. Mana fasilitas ini RS payah banget lagi. Mentang mentang Jamsostek jadi "ngga di anggap". Gua speechless. Lagian, gua gak mau bikin ribut. Yang utama, adalah, Anak dan Istri gua selamat. Dan, Alhamdulillah. Akhirnya....
Kaget pastinya, karena khan dari hasil USG cowok, tapi pas suster bilang Cewe, ya udah...mo gimana lagi. Seperti biasa gua gendong dan melantunkan Adzan padanya.
Putri ke tiga itu pun gua beri nama : Larasati Azzura

Catatan Kecil Tentang Pergantian Nama Larasati menjadi Gayatri


Siapa yang sangka, bahwa Malaikat2 kecil Kami harus kehilangan Satu sayapnya.
Satu satunya hal yang paling gua sesali dalam hidup gua adalah : TEMPERAMENTAL